VH1 telah melakukan sebuah pemilihan yang menggembirakan saya. Dalam pemilihan tersebut, Nirvana, mendapat peringkat 6 sebagai Artis Hard Rock terbaik sepanjang masa. Nirvana memang memiliki daya tarik tersendiri dikarenakan model lagu yang mereka miliki beda dengan band-band yang sezaman dengan mereka. Diiringi oleh suara rime gitar yang keras dengan melodi yang secukupnya saja dan suara lengkingan distorsi yang cukup memekakkan telinga, Nirvana mampu menjadi legenda musik Grunge.
Dalam pemilihan itu pula, Nirvana mampu mengalahkan Van Halen, band yang telah senior di dunia permusikan dan pernah berjaya lewat hit singlenya berjudul Jump dan I Can't Stop Loving You dan pernah menjadi soundtrack game Winning Eleven. Tidak disangka pula, The Who, salah satu band yang mampu memengaruhi model musik Nirvana, gagal memasuki posisi 5 besar setelah hanya bercokol di peringkat ke 8, terpaut 1 peringkat dari GNR.
Well, kehadiran Nirvana pada zamannya mampu menyedot perhatian publik yang cukup banyak akibat dari perbedaan jenis musik yang mereka usung. Sedangkan pada zaman tersebut, genre musik lebih kearah Glamour Rock, Hard Rock dan Heavy Metal yang dimainkan oleh model band macam GNR, Van Halen, dan Metallica. Justru, band-band seperti itu sedikit mengalami kemunduran akibat Nirvana.
Parahnya lagi, GNR sering bersitegang dengan Nirvana mulai diatas panggung sampai kehidupan pribadi. Namun uniknya, disaat Kurt harus memasuki panti rehabilitasi untuk menyembuhkan kecanduannya, justru Duff lah yang menjadi teman baiknya selama di panti. Yah.. mungkin karena mereka sama-sama berasal dari kota dimana musik Punk Rock mulai tumbuh (Seattle).
Jumat, Oktober 31, 2008
Kamis, Oktober 16, 2008
Format Baru GNR
Guns N' Roses adalah sebuah nama yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para pecinta rock baik di Indonesia maupun di luar negeri. Band ini terbentuk dengan beranggotakan Axl Rose (Vokalis), Tracii Guns (Lead Guitar), Ole Beich (Bassis), Izzy Stradlin (Rhytm Guitar) and Rob Gardner (Drummer) pada tahun 1985 setelah sebelumnya bernama L . A Guns.
Band ini melejit saat merilis album "Appetite for Destruction" dengan hit singlenya Sweet Child O'Mine. Lagu ini pun mungkin sudah tak asing lagi bagi kita terutama bagi mereka yang pernah bermain Guitar Hero. GNR juga terkenal dengan cepatnya gonta-ganti personil mulai dari Tracii Guns, Ole Beich dan Rob Gardner yang hengkang pada tahun 1985. Namun permasalahan ini dapat teratasi karena para penggantinya pun bukanlah pemain kelas teri. Sebutlah, Saul Hudson atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Slash.
Lewat permainan melodinya yang apik, ia menjadi ikon resmi di tubuh GNR. Tidak hanya itu, ia pun disebut-sebut sebagai pencipta keseluruhan lagu Sweet Child O'Mine. Konon ceritanya pada saat itu Slash dkk sedang berkumpul di teras rumah Axl dan tanpa disengaja Slash memainkan sebuah melodi yang indah lalu dari tingkat atas, Axl mendengar melodi tersebut dan ia langsung membuat liriknya. Tidak lama setelah itu, GNR diundang dalam sebuah acara mahasiswa dan Axl meminta Slash memainkan melodi yang pernah dimainkannya tapi Slash menolak dengan alasan ia hanya asal. Tapi Axl mencoba meyakinkan Slash bahwa ia sudah buat liriknya dan ia yakin lagu itu akan menuai sukses.
Akhirnya, setelah bujukan dari teman-temannya, Slash akhirnya mengalah dan memainkannya. Tanpa dinyana, ternyata lagu tersebut amat menghibur mahasiswa dan akhirnya GNR yakin bahwa lagu itu akan sukses dengan memasukkannya kedalam album yang memang sedang mereka buat. Dan memang terbukti ramalan Axl. Pada tahun 1987, secara resmi album yang berjudul Appetite for Destruction itu keluar dan langsung mendapat respon yang amat baik dari masyarakat lalu lagu tersebut menjadi hit singlenya.
Beberapa tahun setelah itu, salah satu personil GNR, Izzy mengundurkan diri kemudian diganti oleh Gilby. Disusul 7 tahun berikutnya oleh Duff yang kemudian digantikan oleh Tommy Stinson. Sejak saat itu, GNR mulai kehilangan sinarnya dan sempat vakum beberapa tahun dan dengar-dengar, mereka akan meluncurkan albumnya kembali pada tahun ini yang berjudul Chinese Democracy dan akan dipublikasikan kepada publik bulan November mendatang di Hollywood.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gnr
Band ini melejit saat merilis album "Appetite for Destruction" dengan hit singlenya Sweet Child O'Mine. Lagu ini pun mungkin sudah tak asing lagi bagi kita terutama bagi mereka yang pernah bermain Guitar Hero. GNR juga terkenal dengan cepatnya gonta-ganti personil mulai dari Tracii Guns, Ole Beich dan Rob Gardner yang hengkang pada tahun 1985. Namun permasalahan ini dapat teratasi karena para penggantinya pun bukanlah pemain kelas teri. Sebutlah, Saul Hudson atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Slash.
Lewat permainan melodinya yang apik, ia menjadi ikon resmi di tubuh GNR. Tidak hanya itu, ia pun disebut-sebut sebagai pencipta keseluruhan lagu Sweet Child O'Mine. Konon ceritanya pada saat itu Slash dkk sedang berkumpul di teras rumah Axl dan tanpa disengaja Slash memainkan sebuah melodi yang indah lalu dari tingkat atas, Axl mendengar melodi tersebut dan ia langsung membuat liriknya. Tidak lama setelah itu, GNR diundang dalam sebuah acara mahasiswa dan Axl meminta Slash memainkan melodi yang pernah dimainkannya tapi Slash menolak dengan alasan ia hanya asal. Tapi Axl mencoba meyakinkan Slash bahwa ia sudah buat liriknya dan ia yakin lagu itu akan menuai sukses.
Akhirnya, setelah bujukan dari teman-temannya, Slash akhirnya mengalah dan memainkannya. Tanpa dinyana, ternyata lagu tersebut amat menghibur mahasiswa dan akhirnya GNR yakin bahwa lagu itu akan sukses dengan memasukkannya kedalam album yang memang sedang mereka buat. Dan memang terbukti ramalan Axl. Pada tahun 1987, secara resmi album yang berjudul Appetite for Destruction itu keluar dan langsung mendapat respon yang amat baik dari masyarakat lalu lagu tersebut menjadi hit singlenya.
Beberapa tahun setelah itu, salah satu personil GNR, Izzy mengundurkan diri kemudian diganti oleh Gilby. Disusul 7 tahun berikutnya oleh Duff yang kemudian digantikan oleh Tommy Stinson. Sejak saat itu, GNR mulai kehilangan sinarnya dan sempat vakum beberapa tahun dan dengar-dengar, mereka akan meluncurkan albumnya kembali pada tahun ini yang berjudul Chinese Democracy dan akan dipublikasikan kepada publik bulan November mendatang di Hollywood.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gnr
Rabu, Oktober 15, 2008
Bersama FPI Kita Bisa
Di mana pun, milisi akan muncul ketika negara lemah. Logikanya sederhana, karena masyarakat merasa terancam. Sementara Negara tidak bisa melindungi warga.
Jadi jangan sepelekan milisi. Lihat saja, sejarah Indonesia mencatat negara ini juga dimerdekakan oleh milisi. Terbentuknya Tentara Nasional Indonesia (TNI) sendiri adalah gabungan dari milisi
Kalau melihat dari namanya, FPI alias Front Pembela Islam adalah sebuah nama yang sangat gagah. Kata Front bisa diartikan sebagai terdepan. Ini berati orang-orang yang tergabung dalam FPI, sejak deklarasinya pada 17 Agustus 1998 yang bertepatan dengan tabligh akbar di Pondok Pesantren Al Umm, Kampung Utan, Ciputat, Jakarta Selatan, bertekad menjadi pembela Islam di garis depan.
Alhasil, setiap hari Jum’at para pecandu maksiat harus berhitung bila ingin melakukan aksinya. Setelah itu aksi FPI meluas, hari-hari besar dan bulan suci umat Islam pun para budak nafsu akan ketar-ketir bila akan melakukan kegiatan haram. Kalau tetap membandel, maka pelaku maksiat itu akan berhadapan dengan Front Pembela Islam.
Hitung-hitungannya, dalam setahun ada 98 hari-hari istimewa umat Islam yang sudah dinegosiasikan FPI kepada Pemda DKI untuk tidak diganggu gugat oleh para pelaku durjana itu, “Meski 27,7 persen dari 354 tahun kalender Hijriyah itu sudah lumayan,” kata Ketua FPI, Habib Rizieq Shihab.
Tapi tentu saja tak ada tawar menawar untuk tempat maksiat yang berkedok hiburan semisal diskotik, pub atau karaoke. Jadi untuk perjudian dan pelacuran yang buka secara terang-terangan, prosentase itu tidak berlaku.
Alasan pendirian FPI tidak lain karena keloyoan bahkan ‘kerjasama’ aparatur penegak hukum menghadapi kemaksiatan. Masih ingat kasus Ketapang? Ini adalah kasus dimana nama FPI pertama kali mencuat. Aksinya mencengangkan karena keberaniannya melawan kacung-kacung perjudian.
Sebagai ibukota negara, Jakarta adalah kota di mana kehadiran gerakan seperti ini paling terasa. Jakarta menjadi tempat dimana aksi-aksi besar gerakan tersebut dipusatkan. la juga menjadi saksi dimana aksi-aksi kekerasan itu terjadi.
Habib pun berupaya meyakinkan FPI tidak kebal hukum. Habib membeberkan beberapa komandan lapangannya yang setelah aksi tak luput dari tangkapan polisi. Ada H Tubagus Sidiq yang diperiksa selama sembilan jam, terakhir sebagai tersangka karena perusakan di jalan Jaksa. Tapi dilepaskan karena kurang bukti. Ada lima laskar FPI di Cileungsi di-penjara selama lima bulan. Dan sederet penangkapan lainnya. “Bohong kalau ada berita FPI dibiarkan,” tegasnya. Bahkan Habib Rizieq sendiri pernah mendekam untuk beberapa lama di penjara negara.
Tapi jangan disangka bahwa prestasi yang dicapai FPI tersebut melulu lewat kepalan tangan. Keberhasilan itu, juga diraih dari serangkaian proyek jihad FPI untuk mengegolkan Undang-undang Anti Maksiat di DKI dan di seluruh Indonesia.
Memang FPI banyak menggelar operasi anti maksiat, tapi langkah diplomatis dan intelektual juga menjadi bagian kerja-kerja FPI. Bahkan, FPI selalu mengutamakan dialog terlebih dulu dengan berbagai pihak sebelum beraksi.
FPI juga sering menggelar diskusi serta mengirim delegasi ke lembaga perwakilan rakyat, baik di pusat maupun di daerah-daerah. Mengapa FPI begitu percaya diri mengajak dialog? Tak lain karena Habib Rizieq adalah pemegang gelar sarjana dengan prestasi cumlaude. Dan tesis masternya dipuji karena setaraf dengan disertasi tingkat doktoral di bidah syariat Islam.
Sekjen Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Ferry Nur, Kagum dengan Habib Rizieq. “Saya menjadi saksi apa yang dilakukan FPI. Ketika bencana tsunami di Aceh tahun 2004 misalnya, FPI selama enam bulan mengurus jenazah yang bergelimpangan di jalan-jalan dan yang tertimbun oleh puing-puing. Laskar FPI dengan sepenuh hati dan keikhlasan telah meninggalkan anak-istrinya untuk membantu saudara-saudaranya di Aceh,” ungkap Ferry Nur.
Atas dedikasinya, laskar FPI sampai mendapat julukan baru, Laskar Pemburu Mayat. Bayangkan selama berhari-hari mereka berada di tengah-tengah mayat yang membusuk, sulit air, sulit makan, bahkan tidur di tenda dekat makam pahlawan Aceh. “Apa yang dilakukan FPI, harusnya menjadi perhatian kita, FPI adalah organisasi yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya umat Islam,” jelas Ferry Nur semangat.
Ketika banjir besar menimpa kota Jakarta, terutama di daerah Petamburan dengan ketinggian air sampai dua meter, FPI dengan tanggap membuat posko penanggulangan banjir untuk membantu dan meringankan beban rakyat yang sedang menderita. Ini tidak boleh dilupakan.
“Begitu juga saat terjadi bencana gempa di Yogya, FPI turut serta ke sana untuk memberi bantuan. Kita tidak boleh mengenyampingkan atau melupakan jasa-jasa FPI terhadap umat Islam. Maka, tidak ada alasan untuk membubarkan FPI dari bumi Indonesia, karena FPI telah memberikan manfaat dan perlindungan terhadap umat Islam.
Rizieq dengan FPI juga tidak ingin ketinggalan dalam menanggapi isu internasional. Dalam beberapa kali ceramahnya dia menggencarkan kampanye boikot produk-produk Amerika Serikat. Cara ini menurut Habib dimaksudkan sebagai upaya melawan intervensi Washington ke Indonesia. "Kami melarang khususnya anggota FPI, minum Coca-cola dan memakai semua produk Amerika," kata Habib.
Menurut Habib, Amerika harus dilawan. Sebab dia memang sedang berusaha mencengkeram kukunya di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Memang, nama Front Pembela Islam makin dikenal luas karena aktivitasnya di lapangan politik. FPI disebut-sebut sebagai pasukan milisi bersenjata (pentungan).
Pertanyaannya, mengapa baru sekarang polisi bertindak tegas dengan menangkap para aktivis FPI? Bukankah sejak dideklarasikan empat tahun lalu di Kampung Utan, Ciputat, FPI telah mencanangkan sweeping tempat-tempat hiburan sebagai program wajib dan rutinnya?
Apa karena belakangan FPI terlalu sering mendemo Kedubes Amerika? Ada juga beralasan, semua ini pemanasan menjelang pemilu 2009. Yang jelas umat Islam kembali menjadi korban, menjadi domba hitam yang diadukan.
Sumber: http://sabili.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=85&Itemid=30
Jadi jangan sepelekan milisi. Lihat saja, sejarah Indonesia mencatat negara ini juga dimerdekakan oleh milisi. Terbentuknya Tentara Nasional Indonesia (TNI) sendiri adalah gabungan dari milisi
Kalau melihat dari namanya, FPI alias Front Pembela Islam adalah sebuah nama yang sangat gagah. Kata Front bisa diartikan sebagai terdepan. Ini berati orang-orang yang tergabung dalam FPI, sejak deklarasinya pada 17 Agustus 1998 yang bertepatan dengan tabligh akbar di Pondok Pesantren Al Umm, Kampung Utan, Ciputat, Jakarta Selatan, bertekad menjadi pembela Islam di garis depan.
Alhasil, setiap hari Jum’at para pecandu maksiat harus berhitung bila ingin melakukan aksinya. Setelah itu aksi FPI meluas, hari-hari besar dan bulan suci umat Islam pun para budak nafsu akan ketar-ketir bila akan melakukan kegiatan haram. Kalau tetap membandel, maka pelaku maksiat itu akan berhadapan dengan Front Pembela Islam.
Hitung-hitungannya, dalam setahun ada 98 hari-hari istimewa umat Islam yang sudah dinegosiasikan FPI kepada Pemda DKI untuk tidak diganggu gugat oleh para pelaku durjana itu, “Meski 27,7 persen dari 354 tahun kalender Hijriyah itu sudah lumayan,” kata Ketua FPI, Habib Rizieq Shihab.
Tapi tentu saja tak ada tawar menawar untuk tempat maksiat yang berkedok hiburan semisal diskotik, pub atau karaoke. Jadi untuk perjudian dan pelacuran yang buka secara terang-terangan, prosentase itu tidak berlaku.
Alasan pendirian FPI tidak lain karena keloyoan bahkan ‘kerjasama’ aparatur penegak hukum menghadapi kemaksiatan. Masih ingat kasus Ketapang? Ini adalah kasus dimana nama FPI pertama kali mencuat. Aksinya mencengangkan karena keberaniannya melawan kacung-kacung perjudian.
Sebagai ibukota negara, Jakarta adalah kota di mana kehadiran gerakan seperti ini paling terasa. Jakarta menjadi tempat dimana aksi-aksi besar gerakan tersebut dipusatkan. la juga menjadi saksi dimana aksi-aksi kekerasan itu terjadi.
Habib pun berupaya meyakinkan FPI tidak kebal hukum. Habib membeberkan beberapa komandan lapangannya yang setelah aksi tak luput dari tangkapan polisi. Ada H Tubagus Sidiq yang diperiksa selama sembilan jam, terakhir sebagai tersangka karena perusakan di jalan Jaksa. Tapi dilepaskan karena kurang bukti. Ada lima laskar FPI di Cileungsi di-penjara selama lima bulan. Dan sederet penangkapan lainnya. “Bohong kalau ada berita FPI dibiarkan,” tegasnya. Bahkan Habib Rizieq sendiri pernah mendekam untuk beberapa lama di penjara negara.
Tapi jangan disangka bahwa prestasi yang dicapai FPI tersebut melulu lewat kepalan tangan. Keberhasilan itu, juga diraih dari serangkaian proyek jihad FPI untuk mengegolkan Undang-undang Anti Maksiat di DKI dan di seluruh Indonesia.
Memang FPI banyak menggelar operasi anti maksiat, tapi langkah diplomatis dan intelektual juga menjadi bagian kerja-kerja FPI. Bahkan, FPI selalu mengutamakan dialog terlebih dulu dengan berbagai pihak sebelum beraksi.
FPI juga sering menggelar diskusi serta mengirim delegasi ke lembaga perwakilan rakyat, baik di pusat maupun di daerah-daerah. Mengapa FPI begitu percaya diri mengajak dialog? Tak lain karena Habib Rizieq adalah pemegang gelar sarjana dengan prestasi cumlaude. Dan tesis masternya dipuji karena setaraf dengan disertasi tingkat doktoral di bidah syariat Islam.
Sekjen Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Ferry Nur, Kagum dengan Habib Rizieq. “Saya menjadi saksi apa yang dilakukan FPI. Ketika bencana tsunami di Aceh tahun 2004 misalnya, FPI selama enam bulan mengurus jenazah yang bergelimpangan di jalan-jalan dan yang tertimbun oleh puing-puing. Laskar FPI dengan sepenuh hati dan keikhlasan telah meninggalkan anak-istrinya untuk membantu saudara-saudaranya di Aceh,” ungkap Ferry Nur.
Atas dedikasinya, laskar FPI sampai mendapat julukan baru, Laskar Pemburu Mayat. Bayangkan selama berhari-hari mereka berada di tengah-tengah mayat yang membusuk, sulit air, sulit makan, bahkan tidur di tenda dekat makam pahlawan Aceh. “Apa yang dilakukan FPI, harusnya menjadi perhatian kita, FPI adalah organisasi yang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya umat Islam,” jelas Ferry Nur semangat.
Ketika banjir besar menimpa kota Jakarta, terutama di daerah Petamburan dengan ketinggian air sampai dua meter, FPI dengan tanggap membuat posko penanggulangan banjir untuk membantu dan meringankan beban rakyat yang sedang menderita. Ini tidak boleh dilupakan.
“Begitu juga saat terjadi bencana gempa di Yogya, FPI turut serta ke sana untuk memberi bantuan. Kita tidak boleh mengenyampingkan atau melupakan jasa-jasa FPI terhadap umat Islam. Maka, tidak ada alasan untuk membubarkan FPI dari bumi Indonesia, karena FPI telah memberikan manfaat dan perlindungan terhadap umat Islam.
Rizieq dengan FPI juga tidak ingin ketinggalan dalam menanggapi isu internasional. Dalam beberapa kali ceramahnya dia menggencarkan kampanye boikot produk-produk Amerika Serikat. Cara ini menurut Habib dimaksudkan sebagai upaya melawan intervensi Washington ke Indonesia. "Kami melarang khususnya anggota FPI, minum Coca-cola dan memakai semua produk Amerika," kata Habib.
Menurut Habib, Amerika harus dilawan. Sebab dia memang sedang berusaha mencengkeram kukunya di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Memang, nama Front Pembela Islam makin dikenal luas karena aktivitasnya di lapangan politik. FPI disebut-sebut sebagai pasukan milisi bersenjata (pentungan).
Pertanyaannya, mengapa baru sekarang polisi bertindak tegas dengan menangkap para aktivis FPI? Bukankah sejak dideklarasikan empat tahun lalu di Kampung Utan, Ciputat, FPI telah mencanangkan sweeping tempat-tempat hiburan sebagai program wajib dan rutinnya?
Apa karena belakangan FPI terlalu sering mendemo Kedubes Amerika? Ada juga beralasan, semua ini pemanasan menjelang pemilu 2009. Yang jelas umat Islam kembali menjadi korban, menjadi domba hitam yang diadukan.
Sumber: http://sabili.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=85&Itemid=30
Bersahabtlah Dengan Anak
Setiap anak pasti pasti akan berbuat salah. Tugas orangtua bukan untuk menyalahkan, tapi menyemangati agar mereka bisa bangkit dan memperbaiki kesalahannya.
Suatu hari Aa Gym dan istri sempat dibuat cemas. Sebabnya, salah seorang anak laki-laki mereka yang sudah beranjak remaja tidak pulang tepat waktu seperti biasanya. Padahal saat itu hari sudah malam. Tidak ada seorang pun orang rumah yang tahu ke mana ia pergi, termasuk para santri. Biasanya anak itu selalu meminta izin atau memberitahukan terlebih dulu bila hendak bepergian.
Alhamdulillah, beberapa saat setelah itu ia datang. Selidik punya selidik ternyata anak saya itu pergi bersama teman-temannya ke pasar Inpres untuk membeli makanan. Ingin rasanya saya marah. Tapi saya sadar bahwa marah tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan membuat masalah makin rumit.
Akhirnya saya mengajak dia berdialog. Ternyata dengan dialog yang dikemas secara santun dan tidak menghakimi, permasalahan bisa diselesaikan dengan baik. Anak mau terbuka, mau mengakui kesalahan, bahkan dengan kesadaran sendiri ia mau mempertanggungjawabkan kesalahannya.
Saudaraku, kita harus selalu berlaku bijak dalam menyikapi perilaku anak-anak kita. Sebabnya, setiap fase pertumbuhan anak membutuhkan cara mendidik dan cara mengarahkan yang berbeda. Fase bayi tidak bisa didekati dengan pola pendidikan untuk usia tiga tahun. Begitupula pola pendidikan untuk anak usai tiga tahun tidak bisa dipakai untuk anak usia lima atau enam tahun. Demikian pula ketika mengadapi anak yang sudah remaja alias ABG.
Sebenarnya ada peran-peran tertentu yang harus dimainkan orangtua dalam mendidik anaknya. Menghadapi anak yang telah remaja misalnya, orangtua harus bisa memposisikan dirinya sebagai teman. Jalin komunikasi dengan mereka layaknya kepada teman, karena anak seusia itu membutuhkan teman untuk berkomunikasi dan tempat curhat.
Bagaimana memulainya? Pertama, terapkanlah prinsip Aku Bukan Ancaman Bagimu saat berhubungan dengan anak. Hal ini sangat penting, karena seseorang berubah karena paham. Paham itu datang karena adanya komunikasi. Dan komunikasi itu akan baik kalau ada rasa aman. Bila anak sudah merasa aman atau nyaman berkomunikasi dengan kita, maka ia akan lebih terbuka. Ketika melakukan kesalahan, biasanya ia akan dengan sukarela mengaku pada orangtuanya. Sebaliknya, kalau mereka sudah takut dan merasa terancam, maka komunikasi pun tidak akan berlangsung baik. Karena itu, bertanyalah selalu, apakah anak-anak merasa aman berkomunikasi dengan kita atau tidak?
Kedua, ciptakan komunikasi suportif, menyemangati, dan tidak melemahkan. Setiap anak pasti akan berbuat salah. Dalam kondisi seperti ini posisi orangtua, idealnya, bukan sebagai pihak yang menyalahkan, tapi sebagai pihak yang menyemangati si anak agar bisa bangkit dan memperbaiki kesalahannya. Ingat kisah seorang anak yang mengadu pada bapaknya, "Maaf Pak, nilai saya empat". Lalu dijawab oleh Bapaknya, "Hah, empat? Hebat dong, Bapak dulu dapat 3,5. Bapak malu, tapi setelah itu jadi rajin belajar, berusaha belajar mati-matian. Eh setelah itu jadi bintang kelas. Ayo bangkit, belajar sunggung-sungguh!".
Ketiga, terbuka dan suka dikoreksi. Jangan malu mengakui kesalahan atau kekurangan diri. Jangan ragu untuk belajar pada anak, jika memang mereka memiliki ilmu yang belum kita miliki. "Ayo Nak, kasih masukan pada Bapak!". Maka, di sinilah pentingnya kita mengembangkan dialog yang jujur.
Tidak sedikit orangtua yang memaksakan anaknya untuk selalu menerima pendapat atau jalan pikiran sendiri. Bila berkomunikasi, tanpa sadar mereka menerapkan komunikasi satu arah; "saya bicara, kamu mendengar". Yang lebih tepat justru "kamu bicara, saya mendengar".
Sikap otoriter berpotensi menghancurkan harga diri anak. Bila dibiarkan berlarut-larut si anak akan memiliki pandangan negatif terhadap diri dan orangtuanya. Lebih fatal lagi, mereka bisa menunjukkan sikap melawan, baik secara terselubung maupun terang-terangan. Anak pun menjadi takut untuk mengambil keputusan, kurang percaya diri, mudah sakit, dan menjadi emosional akibat tekanan perasaan.
Dengan demikian, jika terjadi perbedaan pendapat, pendekatan demokratis dan terbuka jauh lebih bijaksana. Salah satu caranya adalah dengan membangun rasa saling pengertian, di mana masing-masing pihak berusaha memahami sudut pandang pihak lain. Di sini, lagi-lagi orangtua yang harus mengawali. Wallahu a'lam bish-shawab
Suatu hari Aa Gym dan istri sempat dibuat cemas. Sebabnya, salah seorang anak laki-laki mereka yang sudah beranjak remaja tidak pulang tepat waktu seperti biasanya. Padahal saat itu hari sudah malam. Tidak ada seorang pun orang rumah yang tahu ke mana ia pergi, termasuk para santri. Biasanya anak itu selalu meminta izin atau memberitahukan terlebih dulu bila hendak bepergian.
Alhamdulillah, beberapa saat setelah itu ia datang. Selidik punya selidik ternyata anak saya itu pergi bersama teman-temannya ke pasar Inpres untuk membeli makanan. Ingin rasanya saya marah. Tapi saya sadar bahwa marah tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan membuat masalah makin rumit.
Akhirnya saya mengajak dia berdialog. Ternyata dengan dialog yang dikemas secara santun dan tidak menghakimi, permasalahan bisa diselesaikan dengan baik. Anak mau terbuka, mau mengakui kesalahan, bahkan dengan kesadaran sendiri ia mau mempertanggungjawabkan kesalahannya.
Saudaraku, kita harus selalu berlaku bijak dalam menyikapi perilaku anak-anak kita. Sebabnya, setiap fase pertumbuhan anak membutuhkan cara mendidik dan cara mengarahkan yang berbeda. Fase bayi tidak bisa didekati dengan pola pendidikan untuk usia tiga tahun. Begitupula pola pendidikan untuk anak usai tiga tahun tidak bisa dipakai untuk anak usia lima atau enam tahun. Demikian pula ketika mengadapi anak yang sudah remaja alias ABG.
Sebenarnya ada peran-peran tertentu yang harus dimainkan orangtua dalam mendidik anaknya. Menghadapi anak yang telah remaja misalnya, orangtua harus bisa memposisikan dirinya sebagai teman. Jalin komunikasi dengan mereka layaknya kepada teman, karena anak seusia itu membutuhkan teman untuk berkomunikasi dan tempat curhat.
Bagaimana memulainya? Pertama, terapkanlah prinsip Aku Bukan Ancaman Bagimu saat berhubungan dengan anak. Hal ini sangat penting, karena seseorang berubah karena paham. Paham itu datang karena adanya komunikasi. Dan komunikasi itu akan baik kalau ada rasa aman. Bila anak sudah merasa aman atau nyaman berkomunikasi dengan kita, maka ia akan lebih terbuka. Ketika melakukan kesalahan, biasanya ia akan dengan sukarela mengaku pada orangtuanya. Sebaliknya, kalau mereka sudah takut dan merasa terancam, maka komunikasi pun tidak akan berlangsung baik. Karena itu, bertanyalah selalu, apakah anak-anak merasa aman berkomunikasi dengan kita atau tidak?
Kedua, ciptakan komunikasi suportif, menyemangati, dan tidak melemahkan. Setiap anak pasti akan berbuat salah. Dalam kondisi seperti ini posisi orangtua, idealnya, bukan sebagai pihak yang menyalahkan, tapi sebagai pihak yang menyemangati si anak agar bisa bangkit dan memperbaiki kesalahannya. Ingat kisah seorang anak yang mengadu pada bapaknya, "Maaf Pak, nilai saya empat". Lalu dijawab oleh Bapaknya, "Hah, empat? Hebat dong, Bapak dulu dapat 3,5. Bapak malu, tapi setelah itu jadi rajin belajar, berusaha belajar mati-matian. Eh setelah itu jadi bintang kelas. Ayo bangkit, belajar sunggung-sungguh!".
Ketiga, terbuka dan suka dikoreksi. Jangan malu mengakui kesalahan atau kekurangan diri. Jangan ragu untuk belajar pada anak, jika memang mereka memiliki ilmu yang belum kita miliki. "Ayo Nak, kasih masukan pada Bapak!". Maka, di sinilah pentingnya kita mengembangkan dialog yang jujur.
Tidak sedikit orangtua yang memaksakan anaknya untuk selalu menerima pendapat atau jalan pikiran sendiri. Bila berkomunikasi, tanpa sadar mereka menerapkan komunikasi satu arah; "saya bicara, kamu mendengar". Yang lebih tepat justru "kamu bicara, saya mendengar".
Sikap otoriter berpotensi menghancurkan harga diri anak. Bila dibiarkan berlarut-larut si anak akan memiliki pandangan negatif terhadap diri dan orangtuanya. Lebih fatal lagi, mereka bisa menunjukkan sikap melawan, baik secara terselubung maupun terang-terangan. Anak pun menjadi takut untuk mengambil keputusan, kurang percaya diri, mudah sakit, dan menjadi emosional akibat tekanan perasaan.
Dengan demikian, jika terjadi perbedaan pendapat, pendekatan demokratis dan terbuka jauh lebih bijaksana. Salah satu caranya adalah dengan membangun rasa saling pengertian, di mana masing-masing pihak berusaha memahami sudut pandang pihak lain. Di sini, lagi-lagi orangtua yang harus mengawali. Wallahu a'lam bish-shawab
Menjawab Kebohongan Ahmadiyah
Berbagai aliran sesat sudah terbiasa menggunakan kiat-kiat untuk mengelabui dan membohongi masyarakat dalam menyebarluaskan paham-pahamnya. Berbagai kebohongan, pengaburan, dan tipu daya juga seringkali dimunculkan dalam kasus seputar Ahmadiyah. Pada tanggal 3 Januari 2008, Jemaat Ahmadiyah Indonesia berkirim surat berupa “Ringkasan Penjelasan tentang Jemaat Ahmadiyah Indonesia” kepada Azyumardi Azra di kantor Sekretariat Wakil Presiden.
Tulisan ringkas berikut ini merupakan jawaban-jawaban ringkas dan jitu untuk meluruskan beberapa penjelasan kaum Ahmadiyah, seperti dalam surat mereka ke Azyumardi Azra di kantor Wapres tersebut. Berikut ini beberapa penjelasan Ahmadiyah dan jawaban kita. Ahmadiyah mengatakan:1. “Syahadat kami adalah syahadat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Asyhadu anlaa-ilaaha illallahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.”Jawab kita:Kita perlu berhati-hati dan mencermati pengakuan semacam itu.
Sejak berdirinya, Jemaat Ahmadiyah sudah mengaburkan makna syahadat, meskipun lafalnya sama dengan syahadat orang Islam. Kaum Ahmadiyah mengklaim bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah juga Muhammad dan Rasul Allah. Simaklah buku Memperbaiki Kesalahan (Eik Ghalthi Ka Izalah), karya Mirza Ghulam Ahmad, yang dialih bahasakan oleh H.S. Yahya Ponto, (terbitan Jamaah Ahmadiyah cab. Bandung, tahun 1993). Di situ tertulis penjelasan terhadap ayat al-Quran berikut ini:محمد رسول الله والذين معه أشداء على الكفار رحماء بينهم ...Dalam buku ini, Mirza Ghulam Ahmad menjelaskan, siapa yang dimaksud dengan “Muhammad” dalam ayat tersebut, yakni: "Dalam wahyu ini Allah SWT menyebutku Muhammad dan Rasul…(hal. 5).
Jadi, inilah perbedaan keimanan yang sangat mendasar antara Ahmadiyah dengan orang Muslim. Sebab, bagi umat Islam, kata Muhammad dalam syahadat, adalah Nabi Muhammad saw yang lahir di Mekkah, bukan yang lahir di India. Lebih jauh lagi, dikatakan dalam buku ini:“Dan 20 tahun yang lalu, sebagai tersebut dalam kitab Barahin Ahmadiyah Allah Taala sudah memberikan nama Muhammad dan Ahmad kepadaku, dan menyatakan aku wujud beliau juga.” (Hal. 16-17).
“….. Dalam hal ini wujudku tidak ada, yang ada hanyalah Muhammad Musthafa SAW, dan itulah sebabnya aku dinamakan Muhammad dan Ahmad.” (Hal. 25)Dalam Majalah Bulanan resmi Ahmadiyah “Sinar Islam” edisi 1 Nopember 1985 (Nubuwwah 1364 HS), rubrik “Tadzkirah”, disebutkan:“Dalam wahyu ini Tuhan menyebutkanku Rasul-Nya, karena sebagaimana sudah dikemukakan dalam Brahin Ahmadiyah, Tuhan Maha Kuasa telah membuatku manifestasi dari semua Nabi, dan memberiku nama mereka.
Aku Adam, Aku Seth, Aku Nuh, Aku Ibrahim, Aku Ishaq, Aku Ismail, Aku Ya’qub Aku Yusuf, Aku Musa, Aku Daud, Aku Isa, dan Aku adalah penjelmaan sempurna dari Nabi Muhammad SAW, yakni aku adalah Muhammad dan Ahmad sebagai refleksi. (Haqiqatul Wahyi, h. 72).” (Hal. 11-12)Sekali lagi, yang menjadi masalah adalah bahwa bagi kaum Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad juga mengaku sebagai Muhammad saw, sebagaimana disebutkan sebelumnya. Bahkan, dalam buku Ajaranku, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s., Yayasan Wisma Damai, Bogor, cetakan keenam,1993, disebutkan: "….. di dalam syariat Muhammad s.a.w akulah Masih Mau'ud. Oleh karena itu aku menghormati beliau sebagai rekanku ….." (Hal. 14) Ahmadiyah mengatakan;2.
“Kitab Suci kami hanyalah Al Qur’anul Karim.” Ahmadiyah juga mengatakan, bahwa “Tadzkirah” bukanlah kitab suci mereka, tetapi merupakan pengalaman rohani Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yang dikumpulkan dan dibukukan serta diberi nama Tadzkirah oleh pengikutnya pada tahun 1935 (27 tahun setelah Mirza Ghulam Ahmad meninggal dunia tahun 1908).Jawab kita:Penjelasan Ahmadiyah ini juga tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam kitab Tadzkirah yang asli tertulis di lembar awalnya kata-kata berikut ini: “TADZKIRAH YA’NI WAHYU MUQODDAS”, artinya TADZKIRAH adalah WAHYU SUCI. Jadi, kaum Ahmadiyah jelas menganggap bahwa kitab Tadzkirah adalah “wahyu yang disucikan”.
Karena itu, sangat tidak benar jika mereka tidak mengakuinya sebagai Kitab Suci. Sangat jelas, mereka memiliki kitab suci lain, selain al-Quran, yaitu kitab Tadzkirah.Tentu saja, umat Islam seluruh dunia menolak dengan tegas, bahwa setelah Nabi Muhammad saw, ada nabi lagi, atau ada orang yang menerima wahyu dari Allah SWT. Dalam buku Apakah Ahmadiyah itu? Karangan HZ. Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad disebutkan:“Hadhrat Masih Mau’ud a.s tampil ke dunia dan dengan lantangnya menyatakan, bahwa Allah Ta’ala bercakap-cakap dengan beliau dan bukan dengan diri beliau saja, bahkan Dia bercakap-cakap dengan orang-orang yang beriman kepada beliau serta mengikuti jejak beliau, mengamalkan pelajaran beliau dan menerima petunjuk beliau.
Beliau berturut-turut mengemukakan kepada dunia Kalam Ilahi yang sampai kepada beliau dan menganjurkan kepada para pengikut beliau, agar mereka pun berusaha memperoleh ni’mat serupa itu.” (hal. 63-64).3. “Kami warga Jemaat Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan mengkafirkan orang Islam di luar Ahmadiyah, baik dengan kata-kata maupun perbuatan.”Jawab kita:Pengakuan kaum Ahmadiyah ini pun nyata-nyata tidak sesuai dengan fakta yang ada pada buku-buku dan terbitan mereka.
Dalam buku Amanat Imam Jemaat Ahmadiyah Khalifatul Masih IV Hazrat Mirza Tahir Ahmad Pada Peringatan Seabad Jemaat Ahmadiyah Tahun 1989 terbitan Panita Jalsah Salanah 2001, 2002 Jemaat Ahmadiyah Indonesia, disebutkan:“Saya bersaksi kepada Tuhan Yang MahaKuasa dan Yang Selamanya Hadir bahwa seruan Ahmadiyah tidak lain melainkan kebenaran. Ahmadiyah adalah Islam dalam bentuknya yang sejati. Keselamatan umat manusia bergantung pada penerimaan agama damai ini.” (Hal. 6)“Bilakhir, perkenankanlah saya dengan tulus ikhlas mengetuk hati anda sekalian sekali lagi agar sudi menerima seruan Juru Selamat di akhir zaman ini.” (Hal. 10)Bahkan, Ahmadiyah punya istilah sendiri untuk menamai para pengikut ajarannya, dengan tujuan membedakan diri dari orang-orang Islam lainnya:Dalam buku Riwayat Hidup Mirza Ghulam Ahmad - Imam Mahdi dan Masih Mau’ud Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, cetakan kedua, 1995, disebutkan:“Pada tahun 1901, akan diadakan sensus penduduk di seluruh India.
Maka Hazrat Ahmad as. menerbitkan sebuah pengumuman kepada seluruh pengikut beliau untuk mencatatkan diri dalam sensus tersebut sebagai Ahmadi Muslim. Yakni, pada tahun itulah Hazrat Ahmad as. telah menetapkan nama Ahmadi bagi para pengikut beliau as., untuk membedakan diri dari orang-orang Islam lainnya.” (Hal. 47)Kaum Ahmadiyah juga menyebut, jemaat mereka adalah laksana perahu Nabi Nuh yang menyelamatkan. Yang tidak ikut perahu itu akan tenggelam. Dalam Majalah Bulanan resmi Ahmadiyah “Sinar Islam” edisi 1 Juli 1986 (Wafa 1365 HS), pada salah satu tulisan dengan judul Ahmadiyah Bagaikan Bahtera Nuh Untuk Menyelamatkan Yang Berlayar Dengannya, oleh Hazrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih IV, dinyatakan:“Aku ingin menarik perhatian kalian kepada sebuah bahtera lainnya yang telah dibuat di bawah mata Allah dan dengan pengarahanNya.
Kalian adalah bahtera itu, yakni Jemaat Ahmadiyah. Masih Mau’ud a.s. diberi petunjuk oleh Allah melalui wahyu yang diterimanya bahwa beliau hendaklah mempersiapkan sebuah Bahtera. Bahtera itu adalah Jemaat Ahmadiyah yang telah mendapat jaminan Allah bahwa barang siapa bergabung dengannya akan dipelihara dari segala kehancuran dan kebinasaan.”.………….“Ini adalah suatu pelajaran lain yang hendaknya diperhatikan oleh anggota-anggota Jemaat. Sungguh terdapat jaminan keamanan bagi mereka yang menaiki Bahtera Nuh, baik bagi para anggota keluarga Masih Mau’ud a.s. maupun bagi orang-orang yang, meskipun tidak mempunyai hubungan jasmani dengannya, menaiki Bahtera itu dengan jalan mengikuti ajaran beliau”. ………….“Semoga Allah memberi kemampuan kepada kita untuk melindungi Bahtera ini dengan sebaik-baiknya, dengan ketakwaan dan ketabahan yang sempurna, dan dengan kebenaran yang sempurna – Bahtera yang telah dibina demi keselamatan seluruh dunia. Amin!”. (Hal. 12, 13, 16, 30)
Kesimpulan:Kita jangan mudah tertipu dengan penjelasan-penjelasan yang tampak indah, padahal, dunia Islam sejak dulu sudah tahu, apa dan bagaimana sebenarnya ajaran Ahmadiyah. Intinya, mereka mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi, Isa al-Mau’ud, dan Imam Mahdi. Mereka juga tidak mau bermakmum kepada orang Islam dalam shalat, karena orang Islam tidak mengimani Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi.Jadi, antara Islam dan Ahmadiyah memang ada perbedaan dalam masalah keimanan.
Oleh sebab itulah, berbagai fatwa lembaga-lembaga Islam internasional sudah lama menyatakan, bahwa Ahmadiyah adalah aliran sesat dan menyesatkan. Kita berharap para pejabat dan cendekiawan kita tidak mudah begitu saja menerima penjelasan Ahmadiyah, tanpa melakukan penelitian yang mendalam. Sebab, tanggung jawab mereka bukan saja di dunia, tetapi juga di akhirat. Kita hanya mengingatkan mereka, tanggung jawab kita masing-masing di hadapan Allah SWT.
Sumber: www.hidayatullah.com
Tulisan ringkas berikut ini merupakan jawaban-jawaban ringkas dan jitu untuk meluruskan beberapa penjelasan kaum Ahmadiyah, seperti dalam surat mereka ke Azyumardi Azra di kantor Wapres tersebut. Berikut ini beberapa penjelasan Ahmadiyah dan jawaban kita. Ahmadiyah mengatakan:1. “Syahadat kami adalah syahadat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: “Asyhadu anlaa-ilaaha illallahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.”Jawab kita:Kita perlu berhati-hati dan mencermati pengakuan semacam itu.
Sejak berdirinya, Jemaat Ahmadiyah sudah mengaburkan makna syahadat, meskipun lafalnya sama dengan syahadat orang Islam. Kaum Ahmadiyah mengklaim bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah juga Muhammad dan Rasul Allah. Simaklah buku Memperbaiki Kesalahan (Eik Ghalthi Ka Izalah), karya Mirza Ghulam Ahmad, yang dialih bahasakan oleh H.S. Yahya Ponto, (terbitan Jamaah Ahmadiyah cab. Bandung, tahun 1993). Di situ tertulis penjelasan terhadap ayat al-Quran berikut ini:محمد رسول الله والذين معه أشداء على الكفار رحماء بينهم ...Dalam buku ini, Mirza Ghulam Ahmad menjelaskan, siapa yang dimaksud dengan “Muhammad” dalam ayat tersebut, yakni: "Dalam wahyu ini Allah SWT menyebutku Muhammad dan Rasul…(hal. 5).
Jadi, inilah perbedaan keimanan yang sangat mendasar antara Ahmadiyah dengan orang Muslim. Sebab, bagi umat Islam, kata Muhammad dalam syahadat, adalah Nabi Muhammad saw yang lahir di Mekkah, bukan yang lahir di India. Lebih jauh lagi, dikatakan dalam buku ini:“Dan 20 tahun yang lalu, sebagai tersebut dalam kitab Barahin Ahmadiyah Allah Taala sudah memberikan nama Muhammad dan Ahmad kepadaku, dan menyatakan aku wujud beliau juga.” (Hal. 16-17).
“….. Dalam hal ini wujudku tidak ada, yang ada hanyalah Muhammad Musthafa SAW, dan itulah sebabnya aku dinamakan Muhammad dan Ahmad.” (Hal. 25)Dalam Majalah Bulanan resmi Ahmadiyah “Sinar Islam” edisi 1 Nopember 1985 (Nubuwwah 1364 HS), rubrik “Tadzkirah”, disebutkan:“Dalam wahyu ini Tuhan menyebutkanku Rasul-Nya, karena sebagaimana sudah dikemukakan dalam Brahin Ahmadiyah, Tuhan Maha Kuasa telah membuatku manifestasi dari semua Nabi, dan memberiku nama mereka.
Aku Adam, Aku Seth, Aku Nuh, Aku Ibrahim, Aku Ishaq, Aku Ismail, Aku Ya’qub Aku Yusuf, Aku Musa, Aku Daud, Aku Isa, dan Aku adalah penjelmaan sempurna dari Nabi Muhammad SAW, yakni aku adalah Muhammad dan Ahmad sebagai refleksi. (Haqiqatul Wahyi, h. 72).” (Hal. 11-12)Sekali lagi, yang menjadi masalah adalah bahwa bagi kaum Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad juga mengaku sebagai Muhammad saw, sebagaimana disebutkan sebelumnya. Bahkan, dalam buku Ajaranku, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s., Yayasan Wisma Damai, Bogor, cetakan keenam,1993, disebutkan: "….. di dalam syariat Muhammad s.a.w akulah Masih Mau'ud. Oleh karena itu aku menghormati beliau sebagai rekanku ….." (Hal. 14) Ahmadiyah mengatakan;2.
“Kitab Suci kami hanyalah Al Qur’anul Karim.” Ahmadiyah juga mengatakan, bahwa “Tadzkirah” bukanlah kitab suci mereka, tetapi merupakan pengalaman rohani Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yang dikumpulkan dan dibukukan serta diberi nama Tadzkirah oleh pengikutnya pada tahun 1935 (27 tahun setelah Mirza Ghulam Ahmad meninggal dunia tahun 1908).Jawab kita:Penjelasan Ahmadiyah ini juga tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam kitab Tadzkirah yang asli tertulis di lembar awalnya kata-kata berikut ini: “TADZKIRAH YA’NI WAHYU MUQODDAS”, artinya TADZKIRAH adalah WAHYU SUCI. Jadi, kaum Ahmadiyah jelas menganggap bahwa kitab Tadzkirah adalah “wahyu yang disucikan”.
Karena itu, sangat tidak benar jika mereka tidak mengakuinya sebagai Kitab Suci. Sangat jelas, mereka memiliki kitab suci lain, selain al-Quran, yaitu kitab Tadzkirah.Tentu saja, umat Islam seluruh dunia menolak dengan tegas, bahwa setelah Nabi Muhammad saw, ada nabi lagi, atau ada orang yang menerima wahyu dari Allah SWT. Dalam buku Apakah Ahmadiyah itu? Karangan HZ. Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad disebutkan:“Hadhrat Masih Mau’ud a.s tampil ke dunia dan dengan lantangnya menyatakan, bahwa Allah Ta’ala bercakap-cakap dengan beliau dan bukan dengan diri beliau saja, bahkan Dia bercakap-cakap dengan orang-orang yang beriman kepada beliau serta mengikuti jejak beliau, mengamalkan pelajaran beliau dan menerima petunjuk beliau.
Beliau berturut-turut mengemukakan kepada dunia Kalam Ilahi yang sampai kepada beliau dan menganjurkan kepada para pengikut beliau, agar mereka pun berusaha memperoleh ni’mat serupa itu.” (hal. 63-64).3. “Kami warga Jemaat Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan mengkafirkan orang Islam di luar Ahmadiyah, baik dengan kata-kata maupun perbuatan.”Jawab kita:Pengakuan kaum Ahmadiyah ini pun nyata-nyata tidak sesuai dengan fakta yang ada pada buku-buku dan terbitan mereka.
Dalam buku Amanat Imam Jemaat Ahmadiyah Khalifatul Masih IV Hazrat Mirza Tahir Ahmad Pada Peringatan Seabad Jemaat Ahmadiyah Tahun 1989 terbitan Panita Jalsah Salanah 2001, 2002 Jemaat Ahmadiyah Indonesia, disebutkan:“Saya bersaksi kepada Tuhan Yang MahaKuasa dan Yang Selamanya Hadir bahwa seruan Ahmadiyah tidak lain melainkan kebenaran. Ahmadiyah adalah Islam dalam bentuknya yang sejati. Keselamatan umat manusia bergantung pada penerimaan agama damai ini.” (Hal. 6)“Bilakhir, perkenankanlah saya dengan tulus ikhlas mengetuk hati anda sekalian sekali lagi agar sudi menerima seruan Juru Selamat di akhir zaman ini.” (Hal. 10)Bahkan, Ahmadiyah punya istilah sendiri untuk menamai para pengikut ajarannya, dengan tujuan membedakan diri dari orang-orang Islam lainnya:Dalam buku Riwayat Hidup Mirza Ghulam Ahmad - Imam Mahdi dan Masih Mau’ud Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, cetakan kedua, 1995, disebutkan:“Pada tahun 1901, akan diadakan sensus penduduk di seluruh India.
Maka Hazrat Ahmad as. menerbitkan sebuah pengumuman kepada seluruh pengikut beliau untuk mencatatkan diri dalam sensus tersebut sebagai Ahmadi Muslim. Yakni, pada tahun itulah Hazrat Ahmad as. telah menetapkan nama Ahmadi bagi para pengikut beliau as., untuk membedakan diri dari orang-orang Islam lainnya.” (Hal. 47)Kaum Ahmadiyah juga menyebut, jemaat mereka adalah laksana perahu Nabi Nuh yang menyelamatkan. Yang tidak ikut perahu itu akan tenggelam. Dalam Majalah Bulanan resmi Ahmadiyah “Sinar Islam” edisi 1 Juli 1986 (Wafa 1365 HS), pada salah satu tulisan dengan judul Ahmadiyah Bagaikan Bahtera Nuh Untuk Menyelamatkan Yang Berlayar Dengannya, oleh Hazrat Mirza Tahir Ahmad, Khalifatul Masih IV, dinyatakan:“Aku ingin menarik perhatian kalian kepada sebuah bahtera lainnya yang telah dibuat di bawah mata Allah dan dengan pengarahanNya.
Kalian adalah bahtera itu, yakni Jemaat Ahmadiyah. Masih Mau’ud a.s. diberi petunjuk oleh Allah melalui wahyu yang diterimanya bahwa beliau hendaklah mempersiapkan sebuah Bahtera. Bahtera itu adalah Jemaat Ahmadiyah yang telah mendapat jaminan Allah bahwa barang siapa bergabung dengannya akan dipelihara dari segala kehancuran dan kebinasaan.”.………….“Ini adalah suatu pelajaran lain yang hendaknya diperhatikan oleh anggota-anggota Jemaat. Sungguh terdapat jaminan keamanan bagi mereka yang menaiki Bahtera Nuh, baik bagi para anggota keluarga Masih Mau’ud a.s. maupun bagi orang-orang yang, meskipun tidak mempunyai hubungan jasmani dengannya, menaiki Bahtera itu dengan jalan mengikuti ajaran beliau”. ………….“Semoga Allah memberi kemampuan kepada kita untuk melindungi Bahtera ini dengan sebaik-baiknya, dengan ketakwaan dan ketabahan yang sempurna, dan dengan kebenaran yang sempurna – Bahtera yang telah dibina demi keselamatan seluruh dunia. Amin!”. (Hal. 12, 13, 16, 30)
Kesimpulan:Kita jangan mudah tertipu dengan penjelasan-penjelasan yang tampak indah, padahal, dunia Islam sejak dulu sudah tahu, apa dan bagaimana sebenarnya ajaran Ahmadiyah. Intinya, mereka mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi, Isa al-Mau’ud, dan Imam Mahdi. Mereka juga tidak mau bermakmum kepada orang Islam dalam shalat, karena orang Islam tidak mengimani Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi.Jadi, antara Islam dan Ahmadiyah memang ada perbedaan dalam masalah keimanan.
Oleh sebab itulah, berbagai fatwa lembaga-lembaga Islam internasional sudah lama menyatakan, bahwa Ahmadiyah adalah aliran sesat dan menyesatkan. Kita berharap para pejabat dan cendekiawan kita tidak mudah begitu saja menerima penjelasan Ahmadiyah, tanpa melakukan penelitian yang mendalam. Sebab, tanggung jawab mereka bukan saja di dunia, tetapi juga di akhirat. Kita hanya mengingatkan mereka, tanggung jawab kita masing-masing di hadapan Allah SWT.
Sumber: www.hidayatullah.com
Jumat, Oktober 10, 2008
Esensi Sebuah Kebahagiaan
Tidak ada seorang pun yang tidak mau bahagia. Dalai Lama ke-14 mengungkapkan, the purpose of our lives is to be happy. Bahagia identik dengan perasaan atau emosi yang positif; emosi yang berlawanan dengan rasa sedih, takut, putus asa, atau kebencian. Kita kerap mengucapkan, "Dia orang yang bahagia"; "Saya merasa bahagia karena bisa mendapatkan apa yang saya inginkan"; "Gue seneng banget lulus ujian", atau "Saya merasa bahagia dengan hidup saya."
Kalimat terakhir adalah kalimat yang paling sulit diucapkan. Orang berbahagia atas apa yang dia dapatkan (langsung, seketika, atau tiba-tiba). Saya teringat ketika mahasiswa di fakultas tempat saya mengajar merasa tertekan lantaran mereka harus mengikuti kuliah seminar proposal. Banyak dari mereka yang takut gagal. Tidak lulus berarti tidak dapat melanjutkan ke skripsi, bagian yang paling esensial dalam perkuliahan. Tetapi ketika beberapa orang mengikuti sidang seminar proposal dan lulus, tampak kebahagiaan di wajah mereka.
Orang juga dengan mudah mengidentifikasi kebahagiaan orang lain, walaupun belum tentu orang yang bersangkutan bahagia. Namun orang belum tentu merasa bahagia dengan kehidupannya. Berbagai penderitaan, kesulitan hidup seperti kematian, pasangan berselingkuh, belum mendapatkan pasangan, gaji yang tidak mencukupi, bahkan kemacetan, rekan kantor yang reseh, atau berita mengenai kelangkaan tempe membuat kita merasa tidak bahagia. Sering kita merasa menjadi orang yang paling malang di dunia.
Sering kita mempertanyakan arti kebahagiaan. Padahal makna kebahagiaan yang sebenarnya adalah ketika kita bisa mensyukuri hidup kita atau apa yang kita dapatkan selama ini. Mampu melihat makna dari berbagai peristiwa, sekalipun peristiwa tersebut menyedihkan. Kelihatannya pernyataan ini terlalu teoritis padahal sebenarnya tidak bergantung sampai di mana kita memaknai arti kebahagiaan tersebut.
Bagaimana kita menyikapi suatu keadaan adalah hal yang dapat menimbulkan kebahagiaan. Kebahagiaan yang disebabkan karena keadaan, misalnya mendapatkan undian, kekayaan keluarga yang melimpah, bukanlah kebahagiaan sejati karena ketika itu hilang atau tidak ada lagi maka kita tidak akan bahagia.
Terjerat Ketidakbahagiaan
Terkadang kita juga lupa diri, dan membuat diri kita terjerat dalam ketidakbahagiaan. Kita seringkali takut mengambil keputusan, kita seringkali menyia-nyiakan waktu. Kita yang merasa dengki, merasa tidak mampu, atau tidak percaya diri. Berbagai hal yang berasal dari dalam diri kita membuat kita tidak dapat memaknai hidup. Tidak dapat membuat kita bahagia.
Kebahagiaan tidak dicari, tetapi ditemukan. Sulit untuk membayangkan, bagaimana kita menemukan kebahagiaan dalam situasi bencana.
Dalam film Life is Beautiful yang ditulis Roberto Benigni dan Vincenzo Cerami (1997), mengisahkan seorang ayah (Guido) yang mengajak anaknya (Joshua) menemukan kebahagiaan di dalam situasi sulit, dalam kamp konsentrasi. Jangankan bersenang-senang, untuk makan saja susah. Banyak orang dengan penyakit parah di sekitar mereka. Belum lagi perlakuan tentara yang kejam. Bayangan kematian sangat dekat. Tetapi si ayah berusaha membuat keadaan di sekitarnya menjadi sesuatu yang menyenangkan, seperti sebuah permainan.
Victor Frankl (1905-1997), seorang neurolog dan psikiater yang pernah menjadi tawanan Nazi di Auschwitz, dapat bertahan dalam penderitaannya selama dalam kamp. Dia kehilangan hampir seluruh anggota keluarganya. Memang dia tidak merasa bahagia atas penderitaan tersebut.
Tetapi berusaha memaknainya sebagai bagian dari hidup; tanda atas eksistensi kita. Sehubungan dengan kebahagiaan, penderitaan merupakan bagian yang integral dalam kebahagiaan. Tanpa penderitaan kita tidak pernah menyadari apa arti kebahagiaan. Tanpa penderitaan, kita tidak pernah merasakan adanya kelegaan saat kita dapat keluar dari suatu masalah.
Pernahkah kita menyadari bahwa begitu banyak warna di dunia tanpa kita tahu warna hitam dan putih? Tanpa bau yang tidak enak, kita tidak dapat merasakan bahagia dan leganya bisa terlepas dari bau tersebut.
Dengan merasa haus, kita dapat merasakan betapa bahagianya mendapatkan segelas air. Penderitaan dan kebahagiaan bagaikan dua sisi mata uang yang tidak pernah terpisahkan. Keberadaan manusia, bukan ditentukan oleh nasib atau kejadian-kejadian dalam hidupnya.
Bagaimana kita menyikapi kejadian dalam hidup kita dan berusaha untuk memaknainya merupakan tanda bahwa kita ada. Jangan takut menghadapi hidup. Jangan takut untuk menderita atau tidak bahagia. Jangan takut dengan berbagai kecaman, rasa sakit, dan segala bencana. Maknai dengan positif segala sesuatu yang terjadi pada diri kita.
Tidak mudah memang. Setelah membaca artikel ini mungkin anda akan mengatakan "Ngomongnya gampang, kenyataannya susah."
Tidak ada salahnya mencoba berpikir positif di dunia yang rumit dan penuh dengan ketidaktulusan di sana-sini. Siapa tahu Anda tidak hanya bahagia (karena selalu positive thinking), tetapi juga menularkan kebahagiaan tersebut pada orang di sekitar Anda. Happiness.... Don't chase it... but create it...!
Sumber: http://http://www.suarapembaruan.com/News/2008/01/31/Personal/pers01.htm
Kalimat terakhir adalah kalimat yang paling sulit diucapkan. Orang berbahagia atas apa yang dia dapatkan (langsung, seketika, atau tiba-tiba). Saya teringat ketika mahasiswa di fakultas tempat saya mengajar merasa tertekan lantaran mereka harus mengikuti kuliah seminar proposal. Banyak dari mereka yang takut gagal. Tidak lulus berarti tidak dapat melanjutkan ke skripsi, bagian yang paling esensial dalam perkuliahan. Tetapi ketika beberapa orang mengikuti sidang seminar proposal dan lulus, tampak kebahagiaan di wajah mereka.
Orang juga dengan mudah mengidentifikasi kebahagiaan orang lain, walaupun belum tentu orang yang bersangkutan bahagia. Namun orang belum tentu merasa bahagia dengan kehidupannya. Berbagai penderitaan, kesulitan hidup seperti kematian, pasangan berselingkuh, belum mendapatkan pasangan, gaji yang tidak mencukupi, bahkan kemacetan, rekan kantor yang reseh, atau berita mengenai kelangkaan tempe membuat kita merasa tidak bahagia. Sering kita merasa menjadi orang yang paling malang di dunia.
Sering kita mempertanyakan arti kebahagiaan. Padahal makna kebahagiaan yang sebenarnya adalah ketika kita bisa mensyukuri hidup kita atau apa yang kita dapatkan selama ini. Mampu melihat makna dari berbagai peristiwa, sekalipun peristiwa tersebut menyedihkan. Kelihatannya pernyataan ini terlalu teoritis padahal sebenarnya tidak bergantung sampai di mana kita memaknai arti kebahagiaan tersebut.
Bagaimana kita menyikapi suatu keadaan adalah hal yang dapat menimbulkan kebahagiaan. Kebahagiaan yang disebabkan karena keadaan, misalnya mendapatkan undian, kekayaan keluarga yang melimpah, bukanlah kebahagiaan sejati karena ketika itu hilang atau tidak ada lagi maka kita tidak akan bahagia.
Terjerat Ketidakbahagiaan
Terkadang kita juga lupa diri, dan membuat diri kita terjerat dalam ketidakbahagiaan. Kita seringkali takut mengambil keputusan, kita seringkali menyia-nyiakan waktu. Kita yang merasa dengki, merasa tidak mampu, atau tidak percaya diri. Berbagai hal yang berasal dari dalam diri kita membuat kita tidak dapat memaknai hidup. Tidak dapat membuat kita bahagia.
Kebahagiaan tidak dicari, tetapi ditemukan. Sulit untuk membayangkan, bagaimana kita menemukan kebahagiaan dalam situasi bencana.
Dalam film Life is Beautiful yang ditulis Roberto Benigni dan Vincenzo Cerami (1997), mengisahkan seorang ayah (Guido) yang mengajak anaknya (Joshua) menemukan kebahagiaan di dalam situasi sulit, dalam kamp konsentrasi. Jangankan bersenang-senang, untuk makan saja susah. Banyak orang dengan penyakit parah di sekitar mereka. Belum lagi perlakuan tentara yang kejam. Bayangan kematian sangat dekat. Tetapi si ayah berusaha membuat keadaan di sekitarnya menjadi sesuatu yang menyenangkan, seperti sebuah permainan.
Victor Frankl (1905-1997), seorang neurolog dan psikiater yang pernah menjadi tawanan Nazi di Auschwitz, dapat bertahan dalam penderitaannya selama dalam kamp. Dia kehilangan hampir seluruh anggota keluarganya. Memang dia tidak merasa bahagia atas penderitaan tersebut.
Tetapi berusaha memaknainya sebagai bagian dari hidup; tanda atas eksistensi kita. Sehubungan dengan kebahagiaan, penderitaan merupakan bagian yang integral dalam kebahagiaan. Tanpa penderitaan kita tidak pernah menyadari apa arti kebahagiaan. Tanpa penderitaan, kita tidak pernah merasakan adanya kelegaan saat kita dapat keluar dari suatu masalah.
Pernahkah kita menyadari bahwa begitu banyak warna di dunia tanpa kita tahu warna hitam dan putih? Tanpa bau yang tidak enak, kita tidak dapat merasakan bahagia dan leganya bisa terlepas dari bau tersebut.
Dengan merasa haus, kita dapat merasakan betapa bahagianya mendapatkan segelas air. Penderitaan dan kebahagiaan bagaikan dua sisi mata uang yang tidak pernah terpisahkan. Keberadaan manusia, bukan ditentukan oleh nasib atau kejadian-kejadian dalam hidupnya.
Bagaimana kita menyikapi kejadian dalam hidup kita dan berusaha untuk memaknainya merupakan tanda bahwa kita ada. Jangan takut menghadapi hidup. Jangan takut untuk menderita atau tidak bahagia. Jangan takut dengan berbagai kecaman, rasa sakit, dan segala bencana. Maknai dengan positif segala sesuatu yang terjadi pada diri kita.
Tidak mudah memang. Setelah membaca artikel ini mungkin anda akan mengatakan "Ngomongnya gampang, kenyataannya susah."
Tidak ada salahnya mencoba berpikir positif di dunia yang rumit dan penuh dengan ketidaktulusan di sana-sini. Siapa tahu Anda tidak hanya bahagia (karena selalu positive thinking), tetapi juga menularkan kebahagiaan tersebut pada orang di sekitar Anda. Happiness.... Don't chase it... but create it...!
Sumber: http://http://www.suarapembaruan.com/News/2008/01/31/Personal/pers01.htm
Surat Palsu
Surat dibawah ini adalah salah satu surat buatan kaum kafir dan pernah disebarluaskan di Malaysia namun sudah ditarik lagi dari peredaran. Surat ini dibuat untuk membunuh iman kaum muslim secara perlahan hingga murtad. Tindakan ini meniru tindakan yang dilakukan oleh Dr. Snouck Hurgronje dalam mempelajari budaya masyarakat Aceh. Sebaiknya mulai sekarang anda berhati-hati dalam mencerna suatu ilmu karena di zaman sekarang ini, segalanya dapat dipalsukan dan jika perlu, anda boleh tanya pada ahlinya.
Surat At-Tajassud (Penjelmaan)
Puji syukur kepada-Nya yang telah menciptakan sorga yang tanpa batas.
Dia ciptakan bumi yang sebagian terdiri dari air dan sebagian lagi tanah.
Katakan pada orang-orang yang telah diper daya oleh ajakan syetan : pikiranmu telah dibutakan sehingga kamu menuduh bahwa Allah itu keliru dan menjadi pengikut syetan.
Syetan akan selalu menjadi musuh yang paling besar bagi manusia.
Jika Allah menghendaki, Dia bisa membuat seorang anak dari batu, seperti yang telah Dia katakan pada alam ini : jadilah, maka akanjadi ; mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengkonsultasikan keputusan-Nya dengan orang lain.
Mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengambil satu dari mahluknya sebagai anak.
Katakan pada orang-orang yang masih meragukan apa yang telah diberitakan sebelumnya ;
Kristus adalah bukan makhluk Allah, dia telah bersama Allah pada awal nya dan akan selalu bersama-Nya.
Dalam Dia (Allah) dan dari Dia, dia (Kristus) berasal, bersama dengan jiwa-Nya, satu Tuhan, abadi, satu dan tidak lebih dari satu.
Seperti seorang ayah yang mengirimnya kepada umat manusia seperti yang telah Dia Janjikan.
Dia tiupkan/turunkan se perti sabda kedalam rahim seorang perawan yang a kan lahir sebagai manusia
Dia berbaur dengan manusia biasa, berwujud seperti manusia, mati sebagai pengorbanan atas nama manusia dan seperti manusia, juga dia dikuburkan/dimakamkan.
Dan seperti bapa yang ada di Surga, setelah 3 (tiga) hari dia naik.
Bagi siapa yang tidak percaya keajaiban-Nya, dan mengatakan hal-hal yang buruk tentang-Nya.
Allah tidak akan melepas kanmu dari kemurkaan-Nya.
Tapi bagi siapa yang percaya pada-Nya dan pada Almasih-Nya, mereka akan mendapatkan pengampunan dan surga dimana mereka hidup abadi.
Surat At-Tajassud (Penjelmaan)
Puji syukur kepada-Nya yang telah menciptakan sorga yang tanpa batas.
Dia ciptakan bumi yang sebagian terdiri dari air dan sebagian lagi tanah.
Katakan pada orang-orang yang telah diper daya oleh ajakan syetan : pikiranmu telah dibutakan sehingga kamu menuduh bahwa Allah itu keliru dan menjadi pengikut syetan.
Syetan akan selalu menjadi musuh yang paling besar bagi manusia.
Jika Allah menghendaki, Dia bisa membuat seorang anak dari batu, seperti yang telah Dia katakan pada alam ini : jadilah, maka akanjadi ; mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengkonsultasikan keputusan-Nya dengan orang lain.
Mustahil bagi Allah bahwa Dia harus mengambil satu dari mahluknya sebagai anak.
Katakan pada orang-orang yang masih meragukan apa yang telah diberitakan sebelumnya ;
Kristus adalah bukan makhluk Allah, dia telah bersama Allah pada awal nya dan akan selalu bersama-Nya.
Dalam Dia (Allah) dan dari Dia, dia (Kristus) berasal, bersama dengan jiwa-Nya, satu Tuhan, abadi, satu dan tidak lebih dari satu.
Seperti seorang ayah yang mengirimnya kepada umat manusia seperti yang telah Dia Janjikan.
Dia tiupkan/turunkan se perti sabda kedalam rahim seorang perawan yang a kan lahir sebagai manusia
Dia berbaur dengan manusia biasa, berwujud seperti manusia, mati sebagai pengorbanan atas nama manusia dan seperti manusia, juga dia dikuburkan/dimakamkan.
Dan seperti bapa yang ada di Surga, setelah 3 (tiga) hari dia naik.
Bagi siapa yang tidak percaya keajaiban-Nya, dan mengatakan hal-hal yang buruk tentang-Nya.
Allah tidak akan melepas kanmu dari kemurkaan-Nya.
Tapi bagi siapa yang percaya pada-Nya dan pada Almasih-Nya, mereka akan mendapatkan pengampunan dan surga dimana mereka hidup abadi.
Langganan:
Postingan (Atom)