Jumat, Juli 17, 2009

HE is Watching Us...

Pada suatu hari si kecil Johnny dan kakaknya, Sally, mengunjungi kakek dan nenek mereka yang tinggal di sebuah pertanian di tepi hutan. Kakeknya memberi Johnny mainan katapel. Tapi karena, seperti layaknya anak kota, ia tak pernah menggunakan katapel, maka pergilah Johnny ke hutan untuk melatih keahlian menembaknya dengan katapel. Berkali-kali mencoba hingga sore, ia selalu gagal menembak sasaran dengan tepat. Kesal, Johnny memutuskan untuk pulang menunggu waktu makan malam.

Ketika berjalan menuju pertanian itulah, tiba-tiba terlihatlah oleh Johnny seekor itik peliharaan neneknya sedang berlarian di belakang rumah. Tanpa berpikir panjang, Johnny langsung membidikkan katapelnya. Mujur bagi Johnny, karena kali ini ia tepat mengenai sasaran, namun malang bagi si itik karena bidikan si Johnny tepat mengenai kepalanya, maka matilah ia. Melihat si itik tergolek diam di tanah, Johnny langsung shock. Sebagian karena menyesal, sebagian lagi karena ketakutan.

Saat Johnny, di tengah kepanikannya, sedang menyembunyikan mayat si itik di sebuah tumpukan kayu, ia menangkap pandangan mata seseorang. Sally ternyata melihat perbuatannya, namun tak mengatakan sepatah kata pun.

Keesokan harinya setelah makan siang, nenek memanggil Sally, “Sally, kemarilah Nak! Ayo bantu Nenek mencuci piring!”. Tetapi Sally dengan ringan menjawab, “Nek, Johnny bilang padaku kalau ia ingin membantu Nenek di dapur.” Lalu sambil berbisik, Sally berkata pada Johnny, “Ingat itik itu..?”. Maka siang itu Johnny-lah yang membantu mencuci piring.

Sore harinya, Kakek ingin memancing di sungai, maka ia bertanya pada cucu-cucunya, “Anak-anak, siapa yang mau ikut Kakek memancing ikaan..?” Sebelum ada yang sempat menjawab, justru Nenek yang menyahut duluan, “Wah maaf, tapi aku butuh Sally untuk membantuku menyiapkan makan malam.” Sally tersenyum manis sambil berkata, “Nggak masalah Nek, Johnny sudah bilang padaku bahwa ia akan membantu Nenek.” Lalu Johnny mendengar kakaknya berbisik lagi, “Ingat itik itu..?” Maka sore itu Sally pergi memancing bersama Kakek, dan tinggallah Johnny di rumah membantu Nenek memotong-motong sayuran.

Setelah beberapa hari sibuk melakukan semua pekerjaan, baik yang jadi tanggung jawabnya sendiri maupun yang sebenarnya bagian Sally, Johnny akhirnya tidak tahan lagi. Maka ia mendatangi Nenek, dan mengaku bahwa ia telah membunuh si itik malang. Maka berlututlah Nenek dan memeluk Johnny dengan penuh kasih. “Cucuku sayang, Nenek tahu semuanya. Pada waktu itu Nenek sedang berdiri di depan jendela, dan nenek melihat seluruh kejadiannya. Tapi, karena Nenek mencintai kamu, Nenek memaafkanmu. Nenek hanya bertanya-tanya, sampai kapan kamu akan membiarkan Sally memperbudak kamu...”

Kesimpulan:
Apapun yang pernah terjadi di masa lampau, kesalahan apa pun yang pernah anda perbuat, siapa pun yang pernah anda sakiti, ingatlah selalu bahwa pada saat anda melakukannya, Tuhan sedang berdiri di balik jendela, dan Ia melihat semua yang anda lakukan! Ia telah menyaksikan seluruh hidup anda. Namun, karena cintaNya yang begitu besar pada anda, maka Ia memaafkan anda. Ia hanya bertanya-tanya...sampai kapan anda akan membiarkan si jahat memperbudak hidup anda...

Semoga si itik nan imut mengingatkan anda akan kebesaran Tuhan, yang setiap kali anda minta ampun, bukan hanya mengampuni anda, tapi juga melupakan dosa anda!!

Sumber: Buku Fanda

Tidak ada komentar:

Bookmark