Minggu, Januari 11, 2009

Saudi Terlalu Rakus !!

Entah apa alasannya sehingga Arab Saudi akhirnya melontarkan penolakannya untuk menggunakan minyak sebagai senjata untuk membantu saudaranya di Gaza. Arab Saudi telah dengan jelas menolak menggunakan kekuatan minyak yang mereka miliki untuk menekan Amerika Serikat agar menghentikan kejahatan dan kekejian zionis Israel yang telah jelas-jelas melakukan aksi terorisme di Palestina.

Penolakan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Sud Al-Faisal kepada wartawan di New York. Di sela perdebatan Dewan Keamanan mengenai serangan pasukan Israel yang telah menghilangkan tak kurang dari 689 nyawa warga Palestina, Pangeran Sud Al-Faisal menyatakan, "Minyak bukan senjata. Anda tak dapat mengubah suatu konflik dengan menggunakan minyak".

Selanjutnya, ia justru hanya menyerahkan konflik yang terjadi di Gaza tersebut kepada PBB. Menurutnya, Dewan Keamanan PBB lah yang seharusnya menghentikan aksi membabi buta yang dilakukan oleh Israel tersebut. Lebih lengkapnya, ia mengatakan, "Tanggung jawab Dewan Keamananlah untuk membantu mengakhiri setiap konflik segera setelah konflik tersebut muncul. Dan konflik saat ini di Jalur Gaza tidak terkecuali".Dalam tambahannya, Arab Saudi pun menyatakan bahwa jika tuntutan itu tidak di laksanakan, maka perlu dipertanyakan lagi mengenai peran dan eksistensi PBB di dunia internasional.

"Jika Dewan Keamanan tak melakukan tindakan, itu tentu saja menimbulkan tanda-tanya mengenai kredibilitasnya," demikian pernyataan yang ditambahkannya kepada publik.Meskipun Kepala Diplomat Arab Saudi tersebut telah menyampaikan dukungan terhadap resolusi yang diajukan Libya mengenai gencatan senjata yang harus segera diwujudkan antara Israel dan Palestina, namun kepala diplomat luar negeri Peracis, AS, dan Inggris saat ini tengah mengupayakan adanya kesepakatan Dewan mengenai pernyataan yang tidak mengikat, yang akan digunakan untuk mendukung rencana gencatan senjata yang telah diajukan oleh Presiden Mesir, Hosni Mubarak.

Setelah melakukan temu bicara dengan rekannya di Perancis, Nicholas Sakkorzy, Mubarak akhirnya mengajukan usul tiga tahap mengenai diakhirinya Perang antara Hamas dan Israel di Gaza. Berkenaan dengan hal tersebut, Pangeran Saud mengatakan, "Gagasan Presiden Mubarak tak bertentangan atau bertolak belakang dengan usul (Libya) yang diajukan kepada Dewan Keamanan. Sebenarnya, itu melengkapinya," kata Pangeran Saud.Mubarak mengajukan rencana gencatan senjata segera dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan agar akses bantuan kemanusiaan dapat terbuka dan bantuan yang ditujukan ke warga di Jalur Gaza dapat masuk.

Dalam hal ini, Mubarak mengundang kedua belah pihak yang tengah berselisih, yaitu Palestina dan Israel agar datang ke Mesir dan membicarakan masalah keamanan di Jalur Gaza, membuka tempat penyeberangan, serta mencabut blokade yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza.Yang lagi-lagi mengecewakan adalah bahwa pada hari Rabu kemarin Dewan Keamanan PBB telah gagal mencapai kata sepakat mengenai solusi untuk menghentikan konflik yang tengah berlangsung di Gaza dalam waktu yang sudah sangat lama tersebut.

Sekali lagi sebuah alasan mengapa para nabi diturunkan di Jazirah Arab, tidak lain karena ketamakan mereka dan juga pengkhianatan mereka atas bangsa lain yang bahkan serumpun juga seiman!! Dimana moral mereka? Dimana akal mereka? Apa yang mereka terapkan dari ajaran yang mereka anut selama ini? Bisakah anda bayangkan betapa sakit hatinya bangsa Palestina melihat kenyataan bahwa saudara mereka lebih menghargai uang daripada nyawa setiap orang?

Bagaimana komentar anda tentang sikap bangsa Saud ini? Tamakkah mereka? Atau anda membenarkan tindakan amoral ini?

Tidak ada komentar:

Bookmark