Ikhlas dengan indah digambarkan dalam doa iftitah. Kita berjanji setiap shalat, "Sesungguhnya shalatku, pengorbananku, hidupku, dan matiku Lillahi Rabbil Alamin." Jadi, ikhlas adalah mengerjakan segala sesuatu lillah. Apa itu Lillah?
Ada tiga makna "lillah". Pertama, karena Allah. Kedua, untuk Allah. Ketiga, kepunyaan Allah. Makna ini sekaligus menunjukkan tingkat keikhlasan. Untuk Allah adalah ikhlas yang paling tinggi.
Mari lihat yang pertama: karena Allah. Bila anda memberikan bantuan pada kepada orang susah karena anda tahu bahwa Allah menyuruh seperti itu, anda beramal karena Allah. Namun, jika anda menghentikan bantuan anda karena ternyata orang yang anda bantu tidak tahu terimakasih maka anda tidak ikhlas. Amal anda dipengaruhi reaksi orang lain. Anda bersemangat ketika anda dipuji namun tidak bergairah ketika orang lain acuh tak acuh pada anda.
Bagaimana bila nada menuntut upah setelah memberikan ceramah / pengajian / dzikir bersama?? Bila anda menuntut upah karena anda tahu bahwa Allah melalui rasul-Nya menyuruh anda menuntut hak anda, anda masih ikhlas.
Namun, anda menjadi tidak ikhlas justru ketika anda menolak untuk menerima hak anda, karena takut disebut tidak ikhlas. Atau anda tolak pemberian orang karena menjalankan perintah Allah tetapi karena menginginkan kesan tertentu pada orang banyak.
Sumber: Membuka Tirai Kegaiban oleh Ust. Jalaluddin Rakhmat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar