Minggu, November 02, 2008

Kasih Sayang Seorang Ibu

Saat kau berumur 1 thn, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.

Saat kau brumur 2 thn, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.

Saat kau berumur 3 thn, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.

Saat kau berumur 4 thn, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, kau coret2 dinding rumah di meja makan.

Saat kau berumur 5 thn, dia mrmbelikanmu pakaian2 yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, kau memakainya untuk brmain di kubangan lumpur dekat rumah.

Saat kau berumur 6 thn, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, kau berteriak."NGGAK MAU!!"

Saat kau berumur 7 thn, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.

Saat kau berumur 8 thn, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.

Saat kau berumur 9 thn, dia membayar mahal untuk kursus bahasamu.
Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama skali tidak pernah berlatih.

Saat kau brumur 10 thn, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, kau keluar dari mobil tanpa memberi salam.

Saat kau berumur 11 thn, dia mengantar kamu dan teman2mu ke bioskop.
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain.

Saat kau berumur 12 thn, dia mlarangmu utk mlihat acara TV khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, kau tunggu sampai dia keluar rumah.

Saat kau brumur 13 thn, dia mnyarankanmu untuk mmotong rambut, karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.

Saat kau berumur 14 thn, dia mmbayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan.
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.

Saat kau berumur 15 thn, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 thn, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada ksempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 thn, dia sedang menunggu telepon yg penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalamn.

Saat kau brumur 18 thn, dia mnangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasanny, kau brpesta dgn temanmu hingga pagi.

Saat kau brumur 19 thn, dia mmbayar biaya kuliahmu dan mengantarmu kekampus pada hari pertama.
Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau brumur 20 thn, dia bertanya, "Dari mana saja seharian ini?"
Sebagai balasannya, kau jawab,"Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!"

Saat kau berumur 21 thn, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kau katakan,"Aku tidak ingin seperti Ibu."

Saat kau berumur 22 thn, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau pergi ke Bali.

Saat kau berumur 23 thn, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berumur 24 thn, dia brtemu dgn tunanganmu dan brtanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh,"Aduuh, bgaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?"

Saat kau berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai penikahanmu.
Sebagai balasannya, kau malah meninggalkannya di rumah sendirian...

Saat kau berumur 30 thn, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,"Bu, skarang jamannya sudah berbeda!"

Saat kau berumur 40 thn, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kau jawab,"Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu."

Saat kau brumur 50 thn, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pngaruh negatif orang tua yg menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dgn tenang. Dan tiba-tiba kau teringat tentang seluruh kebaikannya, tentang nasihat-nasihatnya yang tak pernah engkau dengarkan, dan tentang permintaan tolongnya untuk merawatnya di akhir hayatnya.. ... ....

Merasa bersalahkah engkau dengan itu semua???? Merasa menyesalkah engkau???? Sadarkah engkau bahwa perilakumu terhadapnya salah??? Atau bahkan engkau merasa bahwa dirinya hanyalah beban bagimu???

Ingatlah, bahwa telah banyak cerita tehadap kedurhakaan seorang anak kepada orangtuanya terutama ibu seperti cerita Aalqamah dan Malin Kundang. Maukah anda seperti mereka??? Yang harus anda ingat adalah bahwa ridho Allah ada pada ridhonya dan murka Allah ada pada murkanya (Ibu). Sekian.

Tidak ada komentar:

Bookmark